Kamis, 25 Februari 2016

Mad Arid Lissukun



Hukum Mad Arid Lissukun adalah salah satu cabang dari hukum Mad Far’i, sebagaimana Hukum Mad Jaiz Munfashil dan Mad Mutthashil, kunci untuk mengingat Mad Arid Lissukun adalah Hukum Mad Thobi’i.
Mad Arid Lissukun adalah cara memanjangkan bacaan pada saat berhenti (wakof) – baik di akhir maupun di tengah ayat. Memutuskan bacaan di tengah ayat karena terpaksa disebut WAQOF IDHTHIRARI –  dan memutuskan bacaan di tengah ayat pada saat pertemuan huruf Mad Arid Lissukun, bukan termasuk wakof jelek yang dapat merusak makna ( Waqof Qobih /  وقف قبيح ).  Insya Allah, nanti akan kami bahas secara detil di dalam pembagian wakof ( وقف ).

  • Mad adalah panjang bacaan
  • Arid artinya yang bertemu
  • Lis artinya karena
  • Sukun artinya mati
Hukum Mad Arid Lissukun berlaku apabila huruf Mad Thobi’i  ــــــَــــــ ا ; يْ ـــــــِــــــ ; وْ ـــــــُـــــــ ) bertemu dengan huruf (hidup) berbaris Fathah, Fathatain, Kasra, Kasratain, Dhammah dan Dhammatain   ــــــَـــــــــِــــــــُـــــــــــــًــــــــــــٍـــــــــــٌـــــ ) yang berada di dalam satu kata/kalimat.


Panjang bacaan Mad Arid Lissukun boleh 2, 4, atau 6 harakat.
Cara membacanya yaitu dipanjangkan terlebih dahulu huruf Mad Thobi’i , kemudian huruf yang terakhir mengunci bacaan (dimatikan) atau jangan didengungkan.

Contoh :

gambar


INGAT!
Huruf yang terakhir mengunci bacaan (dimatikan), dan jangan dihidupkan atau didengungkan.
Kecuali, huruf terakhir tersebut di atasnya ada tanda Tasydid, maka yang berlaku adalah Hukum Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal.

Contoh bacaan Mad Arid Lissukun di dalam Al-Quran

gambar


Huruf O, seperti taro atau robbuka pada tulisan Latin di atas untuk menunjukkan suara bacaan.
Mengikuti Hukum Tajwid, harusnya ditulis dengan menggunakan huruf A, bukan O, yaitu tara atau rabbuka .

gambar
gambar



Huruf diwarnai orange adalah letak-letak dimana pembaca boleh meneruskan bacaan, ketika berhenti di kata Thoyyibaat.
Tapi karena bacaannya terputus, sebaiknya dimundur, misal dari dari mina atau warozaqnaahum .
Pada saat membaca suatu ayat, terus ingin berhenti di tengah karena terpaksa , misal karena kehabisan nafas , ada beberapa hal yang perlu diketahui:
  • Mad Arid Lissukun tidak berlaku untuk pertemuan Mad Thobi’i dengan huruf Alif dan Hamzah.
    • Apabila bertemu dengan huruf Alif, maka yang berlaku adalah Hukum Mad Jaiz Munfashil. Sebelumnya sudah dibahas, bahwa mesti berhati-hati ketika ingin berhenti di hukum Mad Jaiz Munfashil, sekalipun dalam keadaan terpaksa, karena ini dapat mengubah makna bacaan.
    • Apabila bertemu dengan huruf Hamzah, maka yang berlaku adalah waqof dengan cara Mad Wajib Muttashil. Sekalipun sama-sama 6  harakat, yang membedakan adalah hukum Mad yang digunakan. Mad Arid Lissukun boleh 2, 4, atau 6 harakat, sementara Mad Wajib Mutthashil harus 6 harakat.


EmoticonEmoticon