Mad Muttashil atau Mad Wajib, sering disebut juga dengan Mad Wajib Muttashil merupakan salah satu cabang dari Hukum Mad Far’i
- Mad merupakan panjang bacaan
- Wajib adalah harus
- Mutthashil artinya bersambung.
Hukum Mad Wajib Muttashil adalah hukum tajwid yang berlaku apabila huruf Mad Thobi’i ( ــــــَــــــ ا ; ÙŠْ ـــــــِــــــ ; Ùˆْ ـــــــُـــــــ ) bertemu dengan huruf Hamzah berharakat Fathah / Fathatain, Kasrah / Kasratain, atau Dhammah / Dhammatain ( Ø¡َ / Ø¡ً – Ø¡ِ / Ø¡ٍ – Ø¡ُ / Ø¡ٌ ). Kuncinya adalah Huruf Mad Thobi’i dan Hamzah dalam keadaan bersambung atau dalam satu kata .
Panjang bacaan Hukum Mad Wajib Muttashil adalah harus 6 harakat (tidak dapat ditawar).
Di dalam Al-Quran, Hukum Mad Muttashil diberi tanda (simbol) garis lengkung tebal yang mirip dengan gambar pedang, yang diletakkan di atas huruf Mad Thobi’i atau berada di antara Huruf Mad Thobi’i dan Hamzah.
gambar
Perbedaan antara Mad Mutthashil dan Mad Jaiz Munfashil
- Simbol Mad Muttashil adalah garis lengkung tebal mirip dengan gambar pedang,
- Sedangkan Mad Jaiz Munfashil adalah garis lengkung yang lebih tipis mirip seperti gambar cacing
- Mad Muttashil harus dibaca 6 harakat, sedangkan Mad Jaiz Munfashil boleh 2, 4, atau 6 harakat.
- Mad Muttashil adalah pertemuan Mad Thobi’i dengan Hamzah, sedangkan Mad Jaiz Munfashil adalah pertemuan Mad Thobi’i dengan huruf Alif.
Contoh Hukum Mad Muttashil:
gambar
*** Jika belum mengetahui kenapa di dalam tulisan latin pada
contoh di atas ditulis mayya bukan man ya,
******************
Contoh bacaan Mad Wajib Muttashil di dalam Al-Quran:
gambargambar
Huruf O, seperti thoriiqoti pada tulisan Latin di atas untuk
menunjukkan suara bacaan.
Mengikuti Hukum Tajwid, harusnya huruf Latin tersebut ditulis dengan menggunakan huruf A, bukan O, yaitu thariiqati.
Mengikuti Hukum Tajwid, harusnya huruf Latin tersebut ditulis dengan menggunakan huruf A, bukan O, yaitu thariiqati.
EmoticonEmoticon